Kamis, 04 Juni 2020

Cipta Janda





Cipta janda adalah kata yang diucapkan oleh seorang teman untuk mengkritisi playboy yang suka membangun hubungan tidak resmi (kumpul kebo) dengan seorang perempuan, lalu menghasilkan anak dari hubungan tersebut, lalu meninggalkan anak hasil hubungan gelap beserta ibunya. Miris.

Di dunia ini, cerita seperti di atas sudah basi. Tapi anehnya, sejarah terus berulang. Masih banyak kita temui kisah yang sama.

Sang korban yaitu wanita mengeluh, sang pelaku yaitu pria berbangga diri dengan menganggap kejahatan seperti itu adalah kejantanan. Oh, no!

Alih-alih mengakui bahwa dirinya adalah seorang bajingan, sang pria malah menceritakan semua itu sebagai kehebatan. Anehnya, sebagian masyarakat menganggap itu hal yang wajar dibanding seorang wanita yang memiliki banyak mantan pria sebagai kekasihnya.

Apakah itu pengaruh budaya paternalis? Apakah itu hanya stereotip? Ataukah memang sebagian masyarakat itu sedang sakit dengan mengalami pergeseran nilai luhur nan mulia?

Saya hanya bertanya. Jika pertanyaannya tidak tepat, mohon dikoreksi. Silakan.

Sekian.

Note: This picture taken from https://www.google.com/amp/s/cantik.tempo.co/amp/1049099/alasan-anak-di-bawah-umur-harus-ikut-ibu-pasca-perceraian

Kupang, 04 Juni 2020

Tidak ada komentar: