Selasa, 17 Mei 2022

Jejak Bunda Julie Laiskodat-Sutrisno di SLBN Oelmasi

Oleh : Samu Rambunita Sandy, S.Pd

Guru SLB Negeri Oelmasi-Kabupaten Kupang



 

Sabtu, 14 Mei 2022 merupakan hari yang sangat menggembirakan bagi keluarga besar SLB Negeri Oelmasi. Pasalnya ada kunjungan dari bunda Julie Laiskodat-Sutrisno. Ini moment yang sangat berkesan dan berjejak. Kunjungan beliau ini selaku Ketua Tim Penggerak PKK dan Bunda PAUD provinsi NTT.

Turut hadir bersama bunda Julie, Wakil Ketua TP. PKK provinsi NTT Bunda Maria F. Djogo, PLT. Kadis PK provinsi NTT ibu Henderina S. Laiskodat, SP.,M.SI., Sekdin PK provinsi NTT ibu Salomi PA, PLT. Kabid PKLK Dinas PK provinsi NTT ibu Weny A. Nalle,S.Pd. Fungsional Kesiswaan Bidang PKLK bapak Yanuarius Laka,S.Pd., Fungsional Pamong Budaya Bidang Kebudayaan ibu Paulina Samosir, serta rombongan Staf Bidang PKLK dinas PK provinsi NTT. Rombongan ini meluangkan waktu untuk mengunjungi para guru dan murid SLB penyandang dissabilitas.

Kehadiran bunda Julie beserta rombongan disambut tarian murid SLB Negeri Oelmasi. Suasana menjadi akrab dan penuh senyuman ketika bunda Julie kemudian langsung bergabung duduk melingkar bersama para murid dan guru di lapangan SLBN Oelmasi.

Ada rasa sukacita tersendiri bagi siswa ketika dalam keterbatasan mereka, mereka diberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan bunda Julie. Mungkin dalam benak para murid tidak pernah terbayangkan untuk memperoleh kesempatan bertemu bunda Julie. Hal yang sama saya rasa dialami pula oleh para guru dan pegawai SLBN Oelmasi.

Ketika percakapan berlangsung dengan warga sekolah, Bunda Julie menanyakan latar belakang pendidikan guru yang mengajar di SLBN Oelmasi. Bapak Yusuf Kande, Kepala SLBN Oelmasi, menjawab bahwa dari total 31 guru, baru satu guru yang berlatar pendidikan PLB. Sedangkan lainnya merupakan guru berlatar pendidikan non PLB. Materi yang diberikan kepada murid disesuaikan dengan jenis ketunaan murid, dan lebih mengutamakan kompetensi/ keterampilan murid.

Dalam percakapan tersebut bunda Julie juga menanyakan asal murid dan bagaimana perekrutannya. Kembali Yusuf Kande,S.Pd.K menjawab bahwa SLBN Oelmasi terdiri dari tiga jenjang yaitu SDLB, SMPLB, dan SMALB. Tiga jenjang sekolah ini memperoleh murid dari seluruh wilayah kabupaten Kupang. Semisal dari Amarasi sampai Amfoang.

SLBN Oelmasi mempunyai program setiap tahun untuk melakukan penjaringan murid ke wilayah-wilayah pedalaman. Penjaringan murid ini melibatkan seluruh guru dan pegawai SLBN Oelmasi. Oleh karena itu murid SLBN Oelmasi ada juga yang berasal dari tempat yang jauh. Bagi murid yang berasal dari tempat jauh, bisa tinggal di asrama sekolah. Sedangkan murid yang berasal dari daerah sekitar sekolah biasanya diantar jemput oleh orang tua masing-masing.

SLBN Oelmasi menyelenggarakan pendidikan gratis bagi semua murid. Bahkan murid yang tinggal di asrama pun tidak dibebankan biaya apapun. “Siswa yang tinggal di asrama mendapat bantuan dari pemerintah dan donatur tidak tetap,” kata kepala SLBN Oelmasi menutup jawabannya.

Bunda Julie juga mengajukan pertanyaan kepada sejumlah murid. Semisal pertannyaan terkait sumber murid dalam belajar menenun. Mince, murid kelas XII menjawab bahwa ia belajar menenun dari ibu Ance Taneo, tapi ibu Ance saat ini sudah tidak mengajar lagi. Sedangkan Astika, murid kelas VI tuna grahita, dengan malu-malu menjawab bahwa ia belajar menenun dari mamanya di kampung Amfoang.

Para murid yang belajar menenun mendapat angin segar dari bunda Julie yang akan menjawab kesulitan mereka. Bunda Julie akan memberikan tim untuk melatih murid dalam mengembangkan kompetensi menenun, manajemen usaha, juga promosi. Jadi, sisi hulu dan hilir akan tertangani dengan baik.

Setelah melakukan dialog dengan warga sekolah, bunda Julie beserta rombongan melihat hasil karya para murid. Ada banyak ragam karya murid di ruang-ruang praktek dari masing-masing jenis keterampilan yang murid pelajari. Mulai dari ketrampilan perbengkelan dan las, keterampilan kriya kayu, tenun, tata busana, tata kecantikan dan tata boga. Rona kebahagiaan terpancar pada wajah murid dan guru keterampilan ketika bunda Julie memesan setiap hasil karya murid. Bunda Julie juga mengagendakan pertemuan selanjutnya dengan para murid dan guru keterampilan di Kupang.

Beberapa rekan guru SLBN Oelmasi menyampaikan kepada saya dengan sukacita bahwa bunda Julie tidak hanya berkunjung tetapi juga menjawab kebutuhan sekolah. Beberapa rekan guru lain berujar: “Dapat dimana seorang pejabat datang berkunjung dan duduk bersama murid lalu bercerita? Tokoh yang datang dan memberi bantuan banyak, tapi kalau yang duduk dengan katong (kami) seperti hari ini, baru bunda Julie Laiskodat sa (saja).” Dalam pandangan beberapa rekan guru, bunda Julie dinilai idealis, tegas, modis, gaul, dan disiplin. “Pokoknya, kerenlah,” kata mereka.

Seusai berkunjung ke setiap ruang keterampilan dan melihat karya murid, kegiatan dilanjutkan dengan menikmati bersama makanan hasil olahan para murid dan guru pendamping tata boga. Sekitar pukul 10.00 WITA bunda Julie beserta rombongannya melanjutkan kunjungan ke SLB Negeri Nunumeu Soe-Kabupaten TTS. Terimakasih bunda Julie, sukses selalu dalam tugas dan pelayanannya.

Tidak ada komentar: